BANDARLAMPUNG, teraslampung.com--Meningkatkan Intergritas, Solidaritas, dan Kompetensi Insan Teknokra agar Lebih Berkualitas. Itulah tema yang dipilih Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra dalam agenda Musyawarah Besar (Mubes) XXIII nya. Pembukaan Mubes diadakan di Ruang Sidang Graha Kemahasiswaan Universitas Lampung (Unila), Jumat (27/12) pagi.
“Teknokra merupakan salah satu wadah organisasi kemahasiswaan tempat kita belajar jurnalistik sekaligus belajar tentang kepemimpinan,” ungkap Rudiansyah, Pemimpin Umum UKPM Teknokra dalam sambutannya. Menurut Rudi, organisasi adalah tempat untuk berkarya dan menghasilkan karya.
“Organisasi kemahasiswaan seperti UKPM Teknokra dan organisasi kemahasiswaan lain di Unila adalah kawah candradimuka untuk melakukan sebuah perubahan Unila kearah yang lebih baik,” kata Rudiansyah.
Namun, ia juga mengatakan bahwa semua tidak akan bisa terwujud tanpa adanya sikap saling mengapresiasi pada semua stakeholder Unila.
Pembantu Rektor III Unila dalam sambutannya yang diwaliki tim kerjanya, Mahdi Syahperi mengungkapkan bahwa Unila selalu mendukung kegiatan positif mahasiswa. Namun, ia mengatakan bahwa kegiatan di Unila perlu ada perapihan, supaya kegiatan kemahasiswaan seragam dan sesuai dengan dana kemahasiswaan.
Mahdi juga menyampaikan petuahnya, bahwa dalam pelaksanaan Mubes XXIII UKPM Teknokra seluruh anggotanya bisa mengambil esensi dari musyawarah besar itu sendiri. “Adu pendapat boleh, namun jangan sampai mengarah ke tindakan yang tidak logis, seperti gontok-gontokan,” pesannya.
Intinya, musyawarah itu menurut Mahdi adalah untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan pada periode sebelumnya. “Jika ada yang kurang segera diperbaiki. Jika sudah baik, maka harus dipertahankan, bahkan harus ditingkatkan lagi,” tukas Mahdi. Ia berharap UKPM Teknokra bisa memilih pemimpin baru yang amanah.
Ia juga berharap, UKPM Teknokra bisa menjadi penyambung suara mahasiswa. “Jika ada ketidakadilan yang dialami mahasiswa, UKPM Teknokra harus menelusurinya,” ungkap Mahdi lagi.
Mahdi mencontohkan, misalnya ada laporan tentang mahasiswa bidik misi, namun kuliah menggunakan motor atau mobil mahal, segera buktikan wacana itu. “Maka nantinya tim bidik misi akan segera menindaklanjuti mahasiswa yang bersangkutan. Jika terbukti dia memang anak orang mampu, namun menerima beasiswa bidik misi, maka beasiswanya bisa dicabut,” tegas Mahdi.
Pembukaan Mubes XXIII UKPM Teknokra ini juga dihadiri beberapa alumninya, perwakilan unit kegiatan mahasiswa di Unila, serta Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) dari universitas lain di Bandar Lampung.[] Andro
Sumber: unila.ac.id
No comments:
Post a Comment