Bandarlampung, teraslampung.com—Warga Kota Bandarlampung kini mulai merasakan manfaat kehadiran dua jalan layang (flyover) yang baru saja diresmikan Walikota Herman HN. Memang dua jalan layang itu belum sepenuhnya mengurai problem macet di ibu kota Provinsi Lampung. Namun, setidaknya peran dua jalan layang itu lumayan penting untuk mengurangi stres pengguna jalan. Juga—ini yang lebih penting—bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Jalan layang yang membentang di atas ruas Jalan Soekarno Hatta yang menghubungkan Jalan P. Antasari dengan Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, misalnya. Kita tahu perempatan di sekitar jalan itu selama berpuluh tahun terkenal sebagai lokasi paling rawan kecelakaan. Sudah banyak terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal di sekitar situ. Kini, para pengendara sepeda motor tidak perlu waswas lagi untuk melewati ruas jalan itu, karena bisa langsung lewat jalan layang tanpa harus takut ditubruk truk gandengn yang melintas di Jalan Soekarno Hatta.
Warsito, warga Kelurahan Palapa yang tiap hari melintasi Jalan Antarasari dan Jalan Tirtaya mengaku jalan layang membuatnya lebih nyaman. Sebelum ada jembatan layang Jl.Antasari--Jl. Tirtayasa, kata Warsito, para pengendara harus menaklukkan kepadatan di sekitar perempatan lampu merah By Pass Jl. Soekarno Hatta.
“Kini tak ada lagi kemacetan di sekitar situ. Saya bisa berangkat dan pulang kantor lebih cepat dari biasanya,” kata Warsito.
Meski begitu, Warsito berharap kenyamanan di sekitar jalan layang masih perlu diperhatikan pihak pengelola. Misalnya, dengan memberi rambu-rambu larangan kendaraan berhenti dan memasang lampu yang lebih terang.
“Dan yang lebih penting lagi, harus ada petunjuk larangan bagi kendaraan bertonase lebih dari 10 untuk melintasi jalan itu. Kalau truk-truk besar diperbolehkan lewat situ, saya khawatir jalan akan cepat rusak.Kita semua yang rugi,” kata dia.
Selain jalan layang di ruas Jalan Pangeran Antasari—Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, pada Mei 2013 lalu Walikota Bandarlampung juga meresmikan penggunaan jalang layang ruas Jl. Sultan Agung—Jl. Ryacudu Simpang Perum Korpri Wayhalim Bandarlampung.
Satu ruas jalan layang lainnya, yaitu jalan layang di ruas Jl. Djuanda—Jl. Gajah Mada masih dalam pengerjaan. Ditargetkan pada 2014 mendatang jalan layang tersebut juga sudah bisa selesai pengerjaannya sehingga bisa mengurai kemacetan di sekitar Jl. Gajahmada.
“Kemacetan di Jl. Gajahmada selama ini sangat parah, terutama pada pukul 07.00 dan pukul 16.00 WIB. Terutama lagi saat ada kereta batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) melintas. Maka, kami berharap, pengerjaan jalan layang tersebut cepat kelar,” kata Andi Ruswandi, warga Sukarame, Bandarlampung.
Jalan Layang Ruas Jl. Teuku Umar—Radin Raden Intan
Sukses dengan tiga jalan layang (dua yang sudah beroperasi) tidak menjadikan Pemkot Bandarlampung berpuas diri. Kini Pemkot Bandarlampung juga sedang menyiapkan pembangunan jalan layang di ruas Jl. Teuku Umar—Jl. Radin Intan. Selama ini ruas jalan tersebut sangat padam karena kawasan tersebut menjadi pusat perekonomian dan bisnis.
Walikota Bandarlampung Herman HN mengatakan prastudi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan jalan layang (flyover) Jalan Teuku Umar—Jalan Raden Intan sedang disiapkan Pemkot Bandarlampung. Menurut Walikota Pra-FS akan memuat data-data di sekitar rencana lokasi jalan layang; antara lain soal luas, lebar, dan panjang jalan.
“Kemudian akan diidentifikasi titik-titik yang harus ada pembebasan lahan. Kita tahu bahwa soal pembebasan lahan atau ganti rugi lahan ini rumit dan lama. Jadi, harus disiapkan dari jauh hari," kata Herman.
Kepala Bappeda Kota Bandarlampung, Daniel Marsudi, mengatakan masalah lahan harus menjadi fokus karena pembangunan ini bakal membutuhkan lahan yang luas, apalagi di daerah persimpangan yang butuh jalan turun dari jalan layang.
"Nah, mau enggak pemilik lahan itu untuk membebaskannya. Hal ini pun masuk prastudi kelayakan kami," ujarnya.
Daniel mengatakan karena persoalan pembangunan jalan layang sangat kompleks, maka pra-FS akan disusun dengan sangat rinci dan dan bertahap.
“Selain Pemkot, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga akan melakukan studi kelayakan terhadap rencana pembuatan jalan layang tersebut. Namun, kami lebih dulu membuat pra-FS agar hasilnya lebih maksimal," kata dia.
Pemkot Bandarlampung merencanakan jalan layang Jalan Teuku Umar—Jalan Raden Intan sepanjang lima kilometer. Jalan layang tersebut rencananya pembangunannya akan didanai APBN.
“Kini sedang dibahas di Kementerian PU. Tahun ini masuk tahap perencanaan dan 2014 mendatang mudah-mudahan dimulai pembangunannya," kata Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N (Advetorial)
No comments:
Post a Comment