ilustrasi (google.com) |
Sejumlah guru yang tergabung dalam FMGI Lampung menemukan adanya peserta yang tidak memenuhi persyaratan namun lolos tes. Hal ini akan memicu kecemburuan sosial di kalangan guru honorer.
Para guru di Lampung bersama FMGI ditemui di Posko Pengaduan Masyarakat Penerimaan Honorer K-2 di LBH Bandarlampung. Mereka mengeluhkan adanya kecurangan dalam penerimaan CPNS honorer.
FMGI menilai penyelenggara penerimaan dan pengangkatan tenaga honorer terjadi penyimpangan. “Ada peserta yang lulus, padahal administrasinya jelas-jelas tidak memenuhi persyaaratan,” kata Suprihatin, ketua FMGI Bandarlampung.
Sementara, Mahera dari Gunungsgih, Lampung Tengah, mengaku kecewa atas proses seleksi CPNS jalur honorer (K-2). “Ada peserta yang lulus, padahal sebagaian tidak memenuhi persyaratan seperti lamanya masa kerja,” kata da.
FMGI Bandarlampung menyatakan, pihaknya telah menerima pengaduan dari sejumlah guru yang merasa kekecewa terhadap hasil pengumunan CPNS jalur honorer Kategori 2.
Karena itu, pihaknya bersama LBH-RI Bandarlampung dan Ombudsman akan memperjuangkan hak para guru honorer K-2 ini, agar mendapatkan perlakuan yang adil pula. “Mestinya pemerintah melihat lamanya pengabdian, bukan melakukan kecurangan seperti ditengarai ini,” katanya. (isb)
No comments:
Post a Comment