Thursday, January 2, 2014

AIDS dan Hepatis Masih Mengancam pada 2014

Bambang Satriaji/Teraslampung.com

JAKARTA—Kementerian Kesehatan mengidentifikasi beberapa penyakit yang bakal mengancam sepanjang 2014. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menyebutkan penyakit yang masih akan menjadi ancaman kesehatan masyarakat antara lain AIDS, hepatitis, pneumonia, dan diare.

Penyakit bersumber binatang yang diperkirakan akan masih merebak pada 2014 antar lain demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, leptospirosis, flu burung, rabies, dan malaria. Penyakit tidak menular antara lain hipertensi, asma, PPOK, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

“Kemungkinan ada juga jenis penyakit baru yang patut di waspadai di 2014. Sebab, dari waktu ke waktu mungkin saja muncul virus atau bakteri baru di dunia, baik yang benar-benar baru yang sebelumnya tidak ada, atau bakteri  atau virus yang tadinya sudah ada tapi lalu bermutasi menjadi bentuk baru,” kata Tjandra, Jumat (3/1/2014).

Tjandra mengaku dunia kesehatan Indonesia belum dapat meramalkan bakteri atau virus baru apa yang akan muncul, serta tidak bisa juga diperkirakan secara pasti ttg mutasi mana yang akan timbul.

“Artinya, dunia kesehatan dari waktu ke waktu terus melakukan surveilans dan pengamatan,"ujarnya.

Soal potensi penyebaran virus-virus berbahaya seperti H7N9 yang sempat menginfeksi TKI di Hong Kong beberapa waktu lalu, Tjandra mengatakan sejauh ini kasus H7N9 pada manusia masih terbatas di daratan utama China.

Menurut Tjandra beberapa kasus di luar daratan utama China seperti di Taiwan dan Hongkong memiliki riwayat perjalanan ke daratan utama China sebelumnya. Pengendalian penyakit pada sumbernya, yaitu unggas, kata Tjandra, akan menekan angka infeksi pada manusia.

“Secara umum kasus infeksi virus influenza (H7N9, H9N2, H1N1, dll) dipengaruhi musim. Pada musim dingin, kasus influenza cenderung meningkat,” kata dia.

Data di Kementerian Kesehatan menyebutkan kasus MERS-CoV yang pertama kali dideteksi di Saudi Arabia pada September 2012, menyebar ke beberapa negara seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Jordan, UK, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Tunisia, dan Kuwait.

Tjandra mengatakan untuk mengantisipasi ancaman penyakit-penyakit tersebut, ada lima antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat. Antara lain selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan memakan makan bergizi, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, jangan merokok, sering cuci tangan pakai sabun (CTPS).

Kedua, selalu menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkunga. Ketiga, mengecek kesehatan secara berkala. Bila ada gangguan kesehatan yang mengganggu maka konsultasi pada petugas kesehatan.

Keempat, harus selalu mengikuti perkembangan masalah kesehatan dengan mengikuti penyuluhan kesehatan, media dan bertanya pada petugas kesehatan. Lima, mengupayakan. Upayakan hidup dengan seimbang, kelola stress, jalankan kaidah-kaidah agama.

No comments:

Post a Comment