Friday, January 31, 2014

Karena Ibu Negara Tipis Telinga?

"Bangga: Dukung Gerakan Rp1.000 untuk Jalan Sanggau Diblock Ibu Negara?"

Oyos Saroso HN/Teraslampung.com

Instagram Ibu Ani Yudhoyono
BANDARLAMPUNG--Subjudul di atas merupakan tindak lanjut dari judul panjang Rohani Sawaliah, salah seorang relawan “Gerakan Rp 1.000 untuk Jalan Sanggau”, yakni sebuah gerakan untuk mengumpulkan sumbangan bagi perbaikan jalan Sanggau, Kalimantan Barat yang kondisinya lebih mirip kubangan kerbau.

Judul yang ‘agak aneh dan lucu’ itu rupanya sengaja dibuat Rohani untuk mempertegas bahwa dia akan terus melakukan gerakan mengumpulkan uang receh meskipun sempat dibuat kecewa oleh ‘ulah’ Ibu Negara Ani Yudhoyono. Judul itu sengaja dibuat seolah ingin ‘mencolok mata’ publik. Setidaknya membuat pembaca di dunia maya penasaran lalu mengikuti isu kampanye yang sedang Rohani dan kawan-kawannya gulirkan.

Teraslampung.com termasuk yang penasaran. Setelah membaca tulisan panjang Rohani, teraslampung.com akhirnya tahu bahwa gerakan mulia yang dilakukan Rohani Sawaliah lewat akun instagram @honeylizious mentok, membentur tembok akun instagram Ibu Negara Ani SBY (aniyudhoyono).

Rupa-rupanya ketika Ibu Negara disodori tulisan faktual berikut gambar-gambar jalan yang menyerupai kubangan kerbau, dengan lumpur kecokelatan, dan ada mobil berendam—Ibu Ani justru mengeblok akun @honeylizious.

Diblok orang sangat penting di negeri ini, Rohani tidak kehabisan akal. Ia mengaku tidak marah. Rohani bukanlah 'sekelas' anak baru gede yang mengumbar curhat di dunia maya. Ia tetap berusaha agar kampanyenya makin luas.Kalaupun membentur tembok keras ya ambil strategi lain. Toh ia merasa yang dia lakukan demi kepentingan publik, utamanya masyarakat Sanggau, Kalimantan Barat.

Maka, Rohani pun tetap berkampanye untuk mengumpulkan uang Rp 1.000 dari dermawan yang peduli. Rohani dan kawan-kawannya kemudian ber-cas-cis-cus di media sosial kaskus.com dan Twitter. Rohani juga berkampanye lewat situs pribadinya (http://www.honeylizious.com). Tidak lupa foto-foto menarik yang menggambarkan kondisi jalan tetap dipasang. Juga ada banner bertuliskan “AYO BANTU PEMERINTAH YANG MISKIN”.

Banner itu tentu saja sindiran keras kepada pemerintah yang selama ini dianggap abai terhadap kepentingan publik, dalam hal ini jalan utama di Sanggau, Kalimantan Barat.

Merespons ajakan Rohani, Anda, para pembaca budiman, bisa menyumbang Rp 1.000. Lebih pun pasti akan diterima dengan baik. Agar lebih jelas, bisa ikuti tulisan menarik Rohani Sawaliyah berikut ini:

"Bangga: Dukung Gerakan Rp1.000 untuk Jalan Sanggau Diblock Ibu Negara?"
Jangan tanyakan mengapa judulnya demikian karena sebenarnya saya sama sekali tak marah beliau yang cantik itu memblokir akun instagram @honeylizious saya. Cerita awalnya sih sederhana. Tidak rumit. Seperti yang teman-teman tahu sejak 2013 kemarin saya selalu mendukung Gerakan Rp1.000 untuk Jalan Sanggau. Entah sudah banyak yang tahu belum tentang jalan di wilayah timur Kalimantan Barat yang pernah mulus 40 tahun lalu. Sekarang sudah bertahun-tahun hancur lebur semakin hancur lagi setiap harinya. Karena tak ada perbaikan tapi kendaraan terus melintas. Kendaraan yang membuat jalannya rusak tentu saja yang mengangkut barang tambang dan hasil perkebunan. Beratnya bisa mencapai puluhan ton.

Jalan lintas negara yang menjadi penghubung negara Indonesia dan negara tetangga Malaysia tak juga diperbaiki setelah sekian tahun rusak parah. Saya jadi kesal melihat berita di televisi yang menayangkan jalan pantura yang rusak. Hanya berlubang sedikit. Macet tak seberapa. Tapi dibahas terus-menerus sampai pemerintah menggelontorkan dana mencapai angka triliyun. Bagai bumi dan langit dengan jalan di wilayah timur Kalimantan Barat yang bertahun-tahun tak juga mulus. Masyarakat sudah sangat bersabar. Truk amblas sudah biasa. Berjam-jam bahkan berhari-hari di perjalanan bukan hal yang baru lagi. Mengalaminya setiap hari. Melihatnya setiap hari.


Wajar jika kemudian masyarakat Kalimantan Barat memutuskan untuk berusaha. Setidaknya mengumpulkan dana sebanyak mungkin untuk memperbaiki jalan tersebut. Jalan lintas negara yang sebenarnya kewajiban negara memperbaikinya. Karena gubernurnya tak kunjung memperbaikinya tentu saja bukan hal keliru untuk menyampaikannya langsung pada presiden. Toh sama-sama penguasa negeri ini bukan? Apalagi mengingat janji gubernur yang pernah mengatakan akan membuat jalan tersebut mulus. Pada kenyataannya jalan itu semakin hancur lebur.


Lalu saya ngetwit untuk menunjukkan pada orang di luar Kalimantan Barat sana mengenai hancurnya jalan lintas negara di provinsi kami. Bahwa jalan kami jauh lebih hancur dari jalan yang baru saja rusak dan tak henti-hentinya diliput di televisi. Kemudian ada saran dari teman untuk mensyen Bapak Negara tercinta kita di twitter. Berkali-kali saya unggah foto-foto jalan di wilayah timur Kalimantan Barat. Tapi teman lain mengingatkan bahwa akun tersebut bukan hanya dipegang oleh Bapak Negara SBY tetapi juga ada admin khususnya. Sehingga belum tentu berita yang saya sampaikan akan terdengar ke telinga beliau.

Jadi pindah ke sosial media yang lebih dekat dengan Ibu Negara kita @aniyudhoyono di instagram. Menggunakan tagar #KepadaIbuNegara saya mengunggah beberapa foto yang harapannya beliau share ke media sosial miliknya. Setidaknya menunjukkan bahwa beliau peduli dengan Kalimantan Barat. Bahwa beliau mengakui Kalimantan Barat itu bagian dari negara kita tercinta ini Indonesia. Alih-alih dibagikan ke akunnya, harapan saya terlalu tinggi jika berharap beliau akan mendukung Gerakan Rp1.000 untuk Jalan Sanggau, saya diblokir padahal belum satu jam mengikuti akun miliknya.

Ngeblokir tanpa kata itu bisa banyak maknanya lo Bunda Ani yang cantik. Bisa seperti ini maknanya.

“Jalan Kalimantan Barat bukan urusan saya.”
“Ibu Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur-nya ke mana? Kok saya yang dimarahi?”

Melalui tulisan ini saya hanya ingin menyampaikan bahwa saya sama sekali tidak marah kepada Bunda Ani yang cantik. Saya hanya berharap Bunda sekali-kali mau mampir ke wilayah timur Kalimantan Barat dan mengambil foto-foto jalan lintas negara di sini. Siapa tahu dengan memasukkannya ke akun instagram bunda, gubernur Kalimantan Barat terketuk hatinya untuk memperbaiki jalan tersebut.

Masyarakat yang tinggal di wilayah timur Kalimantan Barat tidak pernah demo lo Bunda kalau harga BBM dinaikkan. Tidak dinaikkan pun harga BBM di sana sudah selangit. Soalnya mobil pembawa BBM ke wilayah mereka kadang amblas di tengah jalan. Kalau sudah terbalik dan minyak tak tiba di tujuan, dapat dipastikan langkanya BBM mengakibatkan jalan semakin rusak parah. Bahkan tak jarang mereka tak kebagian BBM bersubsidi. Ah jangankan berharap kebagian BBM bersubsidi. BBM tanpa subsidi saja sulit didatangkan ke tempat mereka.
 

Sekalian juga berharap dengan bantuan akun Bunda Ani Yudhoyono yang cantik di instagram bisa mengetuk hati banyak calon presiden yang selalu pasang muka di televisi mau kampanye di Kalimantan Barat dengan mendukung Gerakan Rp1.000 untuk Jalan Sanggau. Karena jalan inilah yang menjadi pintu gerbang negara kita menuju jalan mulus negara tetangga di Malaysia.

Sumber: http://www.honeylizious.com

No comments:

Post a Comment