Awan panas Gunung Sinabung terlihat jelas dari Desa Bakerah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. (Foto Reuters) |
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (1/2), mengatakan hingga Sabtu malam masih ada korban erupsi yang belum dievakuasi.
"Korban berada di lintasan awan panas di Desa Sukameriah di radius 3 km dari puncak kawah Gunung Sinabung. Yang sudah bisa diindentifikasi baru empat orang," kata Sutopo.
Korban tewas yang sudah bisa diindentifikasi semua korban pelajar SMA Brastagi dan SMK Kabanjahe. Mereka nahas ketika sedang jalan-jalan melihat Gunung Sinabung di Desa Sukameriah. Korban tewas sudah dibawa di RSU Kabanjahe. Keempat orang itu adalah Alexander Sembiring (warga Simpang Korpri Kabanjahe, pelajar SMA 1 Merdeka), Daud Surbakti (17, Desa Payung, pelajar). Dipa Nusantara (17, SMA Brastagi), dan David (17, siswa 2 STP Simpang Korpri).
"Korban lain belum dapat dievakuasi karena potensi susulan awan panas lokasi TKP. Tim SAR gabungan untuk sementara belum dapat mengevakuasi korban."
Sutopo menyatakan potensi susulan awan panas masih berpotensi terjadi sehingga evakuasi dihentikan. Meskipun sudah ada larangan bagi warga untuk masuk di radius 5 km, tetapi masih ada warga yang masuk di daerah berbahaya.
"Untuk itu perlu kerja sama bersama bahwa di radius 5 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.
No comments:
Post a Comment