Dewi Ria Angela/Teraslampung.com
JAKARTA - Hingga 30 April 2014, realisasi belanja pemerintah mencapai Rp 432,68 triliun atau 23,5% dari pagu APBN 2014. Sementara realisasi pendapatan dan hibah sudah mencapai Rp 413,11 triliun atau 24,8% dari pagu APBN. Pada periode yang sama 2013 lalu, realisasi belaja pemerintah mencapai 23,7% dari pagu APBN, sementara realisasi pendapatan mencapai 23,5% dari pagu APBN.
“Peningkatkan realisasi pendapatan pada kwartal pertama tahun 2014 ini disebabkan persentase realisasi penerimaan dari sektor pajak lebih tinggi 1,2%. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih tinggi 2,2% dari persentase realisasi tahun lalu,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam siaran persnya , baru-baru ini. .
Menurunnya realisasi belanja, menurut Yudi, karena persentase realisasi transfer ke daerah pada tahun ini lebih rendah 4,9%. “Di sisi lain, belanja pemerintah pusat tahun 2014 ini lebih tinggi 1,8% dari persentase realisasi tahun lalu,” ujarnya.
Yudi menjelaskan, pada periode Januari – April 2014 ini, terdapat defisit sebesar Rp 19,57%, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu defisit mencapai Rp 38,99 triliun. “Penurunan defisit ini disebabkan adanya peningkatan dari sisi pendapatan dan hibah sebesar 1,3%, dan belanja yang berkurang sebesar 0,2% dari persentase realisasi belanja tahun lalu,” terang Yudi.
Yudi juga mengungkapkan, realisasi pembayaan hingga 30 April 2014 telah mencapai Rp 120,23 triliun atau 68,6% dari pagu APBN. Pada periode yang sama tahun lalu, menurut Yudi, realisasi pembiayaanbaru mencapai 49,1% dari pagu APBN.
Menurut Yudi, hal itu karena tahun ini, kebijakan pembiayaan pemerintah bersifat front loading, dimana pembiayaan yang bersumber dari Surat Berharga Negara dilakukan pada awal tahun anggaran.
No comments:
Post a Comment