Warga Yogya berdiri di samping jalan untuk memberi penghormatan kepada jenazah Gusti Joyo (Foto: Detik.com) |
Joyokusumo meninggal dunia setelah dirawat sejak dua pekan lalu karena menderita beberapa penyakit.
Rabu pagi (1/1/2014) jenazah GBPH Djoyokusumo dilepas Sri Sultan Hamengku Buwono X dan keluarga Kraton Yogya. Sri Sultan berdoa di depan peti jenazah adiknya, diikuti oleh GKR Hemas, dan anak-anaknya.
Setelah dilepas dengan tradisi keraton, jenazah yang berada dalam peti digotong keluar rumah duka oleh puluhan abdi dalem. Di masjid Rotowijayan yang berada tak jauh dari rumah duka, jenazah disalatkan, kemudian dibawa menuju pemakaman di Pesarean Hastorenggo komplek makam Raja-raja Kotagede Yogyakarta dengan menggunakan ambulans milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Saat iring-iringan kendaraan yang membawa keluar dari kompleks keraton, ribuan warga nampak berjajar di pinggir jalan seolah ingin memberikan penghormatan terakhir. Rute-rute yang dilewati iringan jenaza untuk sementara ditutup.
Kapolsek Keraton Yogyakarta Kompol Muharomah Fajarini mengatakan pemberangkatan jenazah dari rumah duka ke utara, kemudian simpang tiga kauaman ke kiri atau barat, kemudian simpang tiga Ngabean ke selatan atau kekiri, sampai pojok beteng barat kekiri, sampai pojok beteng timur lurus timur sampai tom silver, ke selatan ke Kotagede menuju pemakaman.
"Jenazah dikawal oleh mobil PJR. Untuk sementara lalu lintas ditutup saat iringan jenazah melintas. Setelah itu dibuka kembali," katanya di rumah duka.
Gusti Joyo pernah menjadi anggota DPR. Setelah itu, Gusti Joyo fokus untuk mengurus keraton. Terakhir, Gusti Joyo menjabat sebagai Kawedanan Hageng Panitra Putra yang bertugas menangani segala urusan dalam negeri.
Sumber: Detik.com/dbs
No comments:
Post a Comment