Thursday, January 2, 2014

Krakatau,Laboratorim Alam di Tengah Laut

Mas Alina Arifin/Teraslampung.com

Dermaga Canti, Lampung Selatan (Foto: Oyos Saroso HN)
BANDARLAMPUNG--
Begitu kita menjejakkan kaki di pantai sekitar Gunung Anak Krakatau, kita akan disambut hamparan pasir putih, kicau burung, dan rerimbunan pohon liar. Di Gunung Anak Krakatau itu kita akan mendapati bongkahan tanah dan batu berbagai ukuran berwarna cokelat kehitam-hitaman, bekas muntahan gunung tersebut. Bekas muntahan gunung itu juga akan bisa ditemui di sekitar pulau-pulau kecil yang bertebaran di sepanjang Teluk Lampung, bahkan hingga kota Bandarlampung.

Bagian permukaan gunung agak panas karena bekas muntahan lahar panas. Bila Anda mau menginjak kawasan Gunung Anak Krakatau, harus melihat arah angin, agar terhindar dari semburan debu, belerang, bahkan mungkin juga lava panas

Karena sewaktu-waktu masih sering “batuk” dan menyemburkan lahar, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, melarang wisatawan untuk mendaki Gunung Anak Krakatau sampai puncak. Wisatawan hanya diperbolehkan mendaki sampai punggung gunungnya saja. Sampai di situ pun sebenarnya sudah agak rawan. Sebab, daerahnya berupa gunungan pasir hitam panas yang menjulang bak kerucut, dengan angin yang bertiup kencang.

Dari atas ketinggian Gunung Anak Krakatau, sangat jelas terlihat beberapa pulau kecil. Seperti Pulau Panjang atau Rakata Kecil, Pulau Sertung, Pulau Rakata Besar, Pulau Siberut dan Pulau Panaitan. Semuanya masuk dalam gugusan pulau Krakatau. Pulau Anak Krakatau ini sangat ‘distinctive’, karena hanya ditumbuhi tanaman di sepanjang pantainya saja, sementara jika kita mendaki agak ke atas kondisnya sangat gersang.

Aksi Krakatau bisa dilihat dari Pulau Pulau Sebesi. (Foto Dok Teras)
Lereng Gunung Anak Krakatau memang tampak gersang karena pertumbuhan vegetasinya sangat minim. Bahkan, di Pulau Anak Rakata yang bisa kita jumpai hanyalah pohon cemara. Wajar saja kalau  perkembangan vegetasi di kawasan ini terhambat. Soalnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau lumayan tinggi. Dari kawahnya pun masih sering tersembur batuan dan lava, bahkan pasir yang ada di punggung gunung itu terasa panas.

Umumnya flora yang dapat ditemui di pulau-pulau sekitar Gunung Anak Krakatau adalah pohon kelapa (Cocos nucifera), ketapang (Terminalia catappa) dan cemara (Casuariana equisetifolia). Sedangkan  sedangkan fauna yang masih sering terlihat antara lain biawak (Varanus salvator), penyu hijau (Cholonia midas), ular piton (Phyton sp), kalong (Pteropus vampirus), burung raja udang (Alcedo atthis), kadal, dan aneka kupu-kupu.
Berwisata ke Gunung Anak Krakatau tak lengkap rasanya kalau tidak menyempatkan bermalam. di Pulau Sebesi atau Legon Cabe. Sambil berkemah, Anda bisa bermalam di sana menikmati keindahan malam sambil menikmati ikan bakar kerapu, ikan kakap merah, dan  kepiting yang dapat dibeli dari nelayan yang merapat di daerah itu.

No comments:

Post a Comment