Mas Alina Arifin/Teraslampung.com
Bandarlampung--Setelah manuskrip kamus bahasa Lampung yang disusun HN Van der Tuuk bisa diambil dari Negeri Belanda, Tim Ekspedisi Lampung, Lampung Peduli, dan para seniman di Lampung menyerahkan “nasib” kamus tersebut kepada warga Lampung. Meskipun ditulis oleh orang berkebangsaan Belanda, kalangan seniman Lampung berharap warga Lampung memberikan apresiasi pada kamus tersebut.
“Apresiasi itu bukan dalam bentuk penghormatan, tetapi dengan memanfaatkan kamus tersebut untuk pengembangan bahasa Lampung,” kata Direktur Lampung Peduli, Juperta Panji Utama, Senin (24/2).
Menurut Panji, upaya untuk mengembangkan bahasa Lampung tidak hanya menjadi tanggung jawab warga Lampung bersuku Lampung, tetapi juga semua penduduk Lampung.
“Tentu, yang mestinya paling mampu untuk mendukung pengembangan kamus Lampung dan apa pun yang terkait dengan budaya Lampung adalah para pemimpin daerah. Sebab, mereka itulah yang memiliki kuasa atas pengelolaan dana daerah (APBD). Namun, sampai hari ini bisa kita cek, berapa sih dana APBD yang dipakai untuk pengembangan budaya Lampung?” ujar Panji.
Panji mengungkapkan kamus bahasa Lampung yang disusun oleh HN Van der Tuuk hanyalah salah satu ‘pintu masuk’ untuk mengajak kembali warga Lampung untuk peduli terhadap warisan budayanya sendiri. Kalau kamus itu terus disimpan di Perpustakaan Leiden, Belanda, tidak bermanfaat bagi warga Lampung.
“Sebaliknya, kalau sudah diterjemahkan dan diterbitkan menjadi buku, maka akan sangat berguna bagi generasi mendatang,” kata dia.
Untuk menyambut kehadiran manuskrip kamus bahasa Lampung yang sudah ratusan tahun tersimpan di Perpustakaan Leiden, Lampung Peduli akan menggelar dialog terbatas bertema “Mengembalikan Harga Diri Lampung”, di Hotel Emersia, Kamis (27/2). Kees Groeneboer (wakil Kedutaan Besar Belanda) akan menjadi salah satu pembicara pada forum tersebut. Kees adalah Kepala Erasmus Taalcentrum Jakarta yang selama ini banyak membantu Tim Ekspedisi Lampung dan Lampung Peduli membawa salinan manuskrip kamus bahasa Lampung ke Lampung.
No comments:
Post a Comment